Senin, 04 Juni 2012

analisis perencanaan pendidikan

ANALISIS PERENCANAAN PENDIDIKAN WAJJIB BELAJAR 9 TAHUN DI PROVINSI BANTEN
1.      Temuan Masalah
Dalam kajian ini, saya menemukan masalah bahwa belum tuntasnya pelaksanaan wajib belajar 9 tahun disebabkan karena faktor perencanaan yang kurang matang, karena dengan perencanaan yang kurang mapan maka akan mempengaruhi faktor-faktor yang lain dalm hal pelaksanaannya.
2.      Deskripsi Masalah
Dari data Badan Pusat Statistik yang melaporkan bahwa rata-rata lama sekolah di Banten hanya 8,3 tahun. Hal ini menunjukkan rata-rata penduduk Banten hanya menikmati pendidikan sampai tingkat kelas 2 SMP. Ironis memang, ditengah wacana keinginan pemerintah menjalankan konsep pendidikan wajib belajar 12 tahun pada kenyataannya penduduk Banten belum menikmati wajar 9 tahun seperti program pemerintah pusat.
Kenyataan ini jelas menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Bagaimanapun juga pendidikan sangat penting bagi masyarakat, karena kemajuan pendidikan dapat menjadi salah satu representatif dari kemajuan suatu daerah.
3.      Landasan Teori
Menurut Prajudi Atmusudirdjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana. Sedangkan definisi perencanaan pendidikan menurut Albert Waterston ialah “functional planning involves the application of a rational system of choices among feasibel cources of educational invesment and the other development actions based on a consideration of economic and social cost and benefits”. Atau dengan kata lain bahwa perencanaan pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.[1]
4.      Analisis masalah
Informasi yang didapatkan dari radar banten, edisi 16 mei 2012 disebutkan bahwa anggaran pendidikan di provinsi Banten baru mencapai 11,4 % dari jumlah APBD. Hal ini tentu sangat mempengaruhi mengapa wajar 9 tahun di provinsi banten belum juga tuntas. Apabila melihat pesan yang terkandung dalam undang-undang yang menyebutkan bahwa anggaran pendidikan harus mencapai 20 % dari jumlah APBD tentu fenomena ini telah melanggar aturan. Mengacu pada landasan teori yang kita pakai, bahwa perencanaan pendidikan harus juga mempertimbangkan ekonomi dan biaya. Jika biaya yang dianggarkan untuk penyelenggaraan pendidikan baru 11,4% maka pantas saja jika penuntasan wajib belajar 9 tahun belum juga terselesaikan. Hal yang perlu di kaji ulang dalam perencanaan pendidikan di provinsi banten diantaranya :
·      Harus mempertimbangkan biaya untuk pengembangan pendidikan
·      Mengevaluasi kinerja pada perencanaan pendidikan yang sebelumnya
·      Menentukan tujuan yang ingin dicapai sedetail mungkin.
·      Melihat fenomena keadaan pendidikan sekarang, apa saja hal yang harus dikembangkan, diperbaiki atau ditambahkan guna menunjang tujuan dari perencanaan itu,
·      Strategi yang akan dipakai harus seopreasionil mungkin.
·      Menentukan siapa saja yang memegang kendali dalam perencanaan pendidikan ini.
Berbicara tentang perencanaan tidak semudah kita bermimpi. Dalam sebuah perencanaan, kita harus bersikap rasional, dan penuntasan wajar 9 tahun pun dapat dikatakan rasional apabila komponen dalam pelaksanaannya mendukung, misalnya terjalin koordinasi dan adanya partisipasi dari masyarakat.
Hal yang banyak kita temui saat ini, bahwa tidak sedikit lembaga berwenang dalam hal pendidikan menganggap bahwa bos sudah sangat cukup untuk membiayai pendidikan, padahal bos lebih bersifat untuk oprasional sedangkan untuk infrastruktur kita bisa melihat masih banyak sekolah yang hampir saja akan roboh. Ini juga hendaknya menjadi bahan perhitungan dalam perencanaan pendidikan, karena bagaimanapun juga masyarakat harus menikmati fasilitas yang layak.
Selain itu, kualitas tenaga pengajar yang kurang mendukung. Para tenaga pengajar saat ini sebagian hanya berprinsip, datang untuk mengajar,masalah faham dan tidaknya itu urusan belakangan, yang penting saya sudah menjalankan kewajiban. Atau mereka yang telah memberikan pemahaman namun hanya sebatas apa yang menjadi kewajiban tanpa memberikan wawasan yang lebih. Kurangnya kontrol dari orangtua juga menjadi penghambat dalam perencanaan pendidikan dapat berjalan optimal, para orangtua banyak yang beranggapan bahwa sekolah adalah tempatnya belajar, maka sepenuhnya pedidikan itu tanggungjawab sekolah. sehingga mereka para orangtua jarang memperhatikan perkembangan mental dan psikologi anaknya dan hal ini akan berimbas sekalipun wajar 9 tahun itu dilaksanakan namun bobot mereka akan nihil.
5.      Solusi
Setelah kita mengidentifikasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan wajar 9 tahun ini, kita dapat menentukan strategi seperti apa agar pelaksanaan perencanaan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya efektif serta efisien. Untuk menuntaskan wajar 9 tahun diperlukan kinerja yang ekstra dari semua pihak. Bukan saja pemerintah provinsi dan kabupaten sebagai lembaga pengendali perencanaan dan pelaksanaannya, namun juga kita mahasiswa atau agen perubahan. Melalui pengabdian kita atau wujud dari tri darma perguruan tinggi, kita dapat memberikan bimbingan belajar pada anak-anak yang kurang mampu atau dipelosok desa mulai saat ini atau minimal pada saat KKM nanti. Selain itu kita juga dapat melakukan pendekatan interpersonal kepada masyarakat bahwa pendidikan itu bukan hanya sebatas belajar disekolah namun juga harus mencermati perkembangan mental dan psikologi anak.
Untuk menambah anggaran pendidikan dan menambah sarana dan prasarana sekolah pemerintah dapat memanfaatkan peran swasta dengan program CSR yang mereka miliki, program CSR itu dapat dilakukan dengan bantuan langsung ke setiap sekolah untuk sarana penunjang siswa atau melalui beasiswa berprestasi sampai perguruan tinggi untuk memotivasi siswa agar terus menggali potensinya dan kelak akan memberikan perubahan positif terhadap kemajuan bangsa tercinta.


[1] Udin saefudin sa’ud, perencanaan pendidikan :suatu pendekatan komprehensif, 2007, hal : 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar