Selasa, 05 Juni 2012

indahnya tersenyum
elia abu madhi

ia berkata, langit mendung dan berkabut..
aku berkata, tersenyumlah, biarlah kabut dan mendung itu adadi langit..
ia berkata, masa muda telah berlalu.
aku berkata, tersenyumlah..
penyesalan takkan mengembalikan masa muda yang tealh berlalu
ia berkata, langit yang ada dalam jiwa mmudaku, dalm asmara, kini berubah menjadi neraka..
ia khianati janji-janjiku setelah ku berika hatiku
maka bagaimana sanup aku tersenyum ?!!!
aku berkata, tersenyumlah dan bergembirlah jika membandingkanya
engkau habiskan usia dengan derita, 
ia berkata, perniagaan selalu dalam persaingan sengit,
seperti musafir yang nyaris di bunuh dahaga
atau laksana wanita cantik berpenyakit paru,
membutuhkan darah, namun meludah darah setiap kali ia dahaga
aku berkata, tersenyumlah, engkau tidak memberikan sakitnya ataupun kesembuhannya,
tapi jika kau tersenyum, barangkali berguna..
apakah oranglain berrbuat dosa, engkau bermalam dalam ketakutan ??
seolah-olah engkau sendiri yang berbuat dosa ?!!
ia berkata, musuh ada disekitarku, mereka berteriak dengan keras.
patutkah aku bergembira saat musuh dalam bentengku ?!!
aku berkata, tersenyumlah, mereka takkan menyakiti engkau
jika engkau tidak lebih agung dan mulia
ia berkata, musim-musim sudah menampakkan tanda-tandanya
menyindir tenatng pakaian dan darahku
sedangkan aku punya kewajiban kepada teamn-teman
akan tetapi, tak sau dirham ada ditanganku
aku berkata, tersenyumlah, cukuplah bahwa engkau masih hidup,
dan engkau tidak diasingkan dari teman-teman
ia berkata, malam-malam menegukkan ku dengan empedu,
barangkali jika oranglain melihatmu bernyanyi..
akan mencampakkan penatnya dan ikut bersenandung..
apakah engkau memperoleh dirham dengan kejenuhan..
atau apakah engkau akan merugi dengan senyuman..
wahai sahabat, tidak mengapa seandainya kedua bibirmu pecah..
dan wajahmu menjadi hancur..
maka tertawalah, sesungguhnya cahaya-cahaya tertawadan kegelapan..
saling menampar, karenanya kita menyukai bintang-bintang.
ia berkata, senyum tidak membahagiakan apapun,
yang datang kedunia dan pergi dengan terpaksa
aku berkata tersenyumlah..
selama antara dirimu dan kematian masih tersisa satu jengkal,
sebab setelahnya engkau tidak akan tersenyum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar